Buku Bahasa dan Sastra - Penilaian Sikap di Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Penulis : Ira
Maisarah, S.HUM., M.PD.
Kategori : Buku Referensi
Bidang Ilmu : Buku Bahasa dan Sastra
Buku Bahasa dan Sastra - Penilaian Sikap di Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris | Ada 3 (tiga) ranah yang harus dievaluasi oleh seorang guru
di dalam pembelajaran, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk menentukan ketuntasan belajar bagi setiap
peserta didik. Ketuntasan belajar ini sangat penting, karena itu menjadi tolak
ukur apakah peserta didik dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya atau tidak.
Evaluasi ranah kognitif lebih menitikberatkan pada kemampuan
peserta didik untuk menyimpan pengetahuan di dalam memori mereka dan
menggunakannya. Pada ranah kognitif, guru hanya mengukur kemampuan intelektual
yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Kemampuan intelektual tersebut
di bagi menjadi 6 (enam) tingkatan, yaitu: mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tingkat terendah
dalam ranah kognitif adalah peserta didik hanya mampu mengingat konsep-konsep
atau apa saja yang telah mereka pelajari di sekolah. Namun demikian, harapan
dari pembentukan intelektual pada diri peserta didik adalah mereka mampu
mencapai tingkat mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, atau bahkan
menciptakan sesuatu.
Ranah afektif menuntut terjadinya perubahan minat, sikap dan
nilai dalam diri peserta didik. Ranah afektif juga menuntut peserta didik untuk
mampu mengembangkan sikap menghargai dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya. Ranah afektif dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan, yaitu:
menerima atau memperhatikan, berpartisipasi, penentuan nilai atau keyakinan,
penyatuan antar nilai, dan karakterisasi. Menerima atau memperhatikan merupakan
level terendah di dalam ranah afektif, karena pada tahap ini, peserta didik
hanya mampu memperhatikan fenomena atau stimulus yang diberikan. Berpartisipasi
merupakan keterlibatan peserta didik secara aktif terhadap fenomena yang
diperhatikannya. Penentuan nilai atau keyakinan melibatkan konsistensi
keyakinan atau sikap yang ditunjukkan. Penyatuan antar nilai merupakan
kemampuan peserta didik untuk mengaitkan nilai yang satu dengan nilai lainnya.
Karakterisasi merupakan sistem nilai, keyakinan, ide-ide, dan sikap yang telah
terinternalisasi dalam diri peserta didik dan menjadi filosofi hidupnya.
Karakterisasi merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Oleh karena itu,
guru harus bisa membentuk afektif setiap peserta didik, sehingga mereka dapat
mencapai tingkat tertinggi dari ranah tersebut.
Komentar
Posting Komentar